Jaburan Jamuan Penghangat Malam Ramadhan
Bulan Ramadhan merupakan bulan mulia,umat islam berlomba-lomba melaksanakan ibadah baik itu yang wajib dan sunnah.Solat Tarawih merupakan salah satu ibadah yang di lakukan pada malam ramadhan.Ada tradisi unik yang dilakukan umat muslim masyarakat Jawa setelah solat tarawih,yaitu Jaburan atau makan dan minum bersama.
Sebuah tradisi Jaburan muncul di adat-istiadat Jawa. Jaburan adalah jamuan makan malam bagi jamaah setelah selesai shalat Tarawih. Jamuan makan malam ini diberikan bagi mereka yang ingin melanjutkan ibadah selepas Tarawih dengan shalat sunah dan tilawah. Mereka juga diberikan jamuan layaknya berpuasa pada siang hari.
Tradisi ini menyiratkan makna, orang yang puasa dan qiyam harus dimuliakan dengan diberikan hidangan makan. Takjil untuk orang yang puasa dan jaburan untuk orang yang qiyam. Keduanya penghormatan dalam bentuk hidangan makanan.
Tradisi Jaburan ada di masyrakat Jawa semenjak puluhan tahun lalu,dan masih eksis hingga saat ini.Seperti di Desa Wonosuko,Kemiri,Purworejo.Tak hanya di Purworejo,sebagian daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta juga masih melestarikan tradisi ini.
Jaburan juga sebagai motivasi bagi anak-anak untuk ke Masjid.Orang tua yang ingin bertarawih ke Masjid tidak ketinggalan mengajak anak-anaknya.Hal ini untuk menanamkan kecintaan kepada Masjid sedari dini dan mengenalkan nilai agama.
Jaburan biasanya di lakukan setelah Solat Tarawih,jamuan berupa makanan dan minuman seperti kue dan teh hangat.Penyedia atau donatur jaburan digilir kepada setiap warga. Warga dibagi beberapa kelompok yang bertugas mengantarkan hidangan jaburan ke masjid. Biasanya, masing-masing kelompok terdiri dari 3 sampai 5 orang.
No comments for "Jaburan Jamuan Penghangat Malam Ramadhan"
Post a Comment